ensiklomedi

Lamaranmu Kutolak!

In kopas on October 29, 2009 at 12:52 am

Mereka, lelaki dan perempuan yang begitu berkomitmen dengan agamanya.
Melalui ta’aruf yang singkat dan hikmat, mereka memutuskan untuk
melanjutkannya menuju khitbah.

Sang lelaki, sendiri, harus maju menghadapi lelaki lain: ayah sang perempuan.
Dan ini, tantangan yang sesungguhnya. Ia telah melewati deru
pertempuran semasa aktivitasnya di kampus, tetapi pertempuran yang
sekarang amatlah berbeda.

Sang perempuan, tentu saja siap membantunya. Memuluskan langkah mereka
menggenapkan agamanya.

Maka, di suatu pagi, di sebuah rumah, di sebuah ruang tamu, seorang
lelaki muda menghadapi seorang lelaki setengah baya, untuk ‘merebut’
sang perempuan muda, dari sisinya.

Klik untuk membaca kelanjutannya!

Dikira Produser

In curhat on March 12, 2009 at 6:01 am

Satu gambar bisa menjelaskan banyak hal.

dikira produser

Penjegalan Mad’u

In CuMi on December 2, 2008 at 1:31 am

“Eh, dhek. Kamu jangan ngaji ke situ. Kalau ngaji satu aja!”
“Lho, kenapa?”
“Biar nggak bingung, lagian ustadzku lebih pinter lho!”
“:?”

Ungkapan di atas biasanya diucapkan senior kepada mahasiswa baru atau pelajar SMU baru yang sedang pengin-penginnya mendalami ilmu agama. Tidak semua memang, tetapi banyak senior yang seperti itu. Ketika mahasiswa baru sedang jatuh cinta sama taklim, lingkungan ngaji, dan suasana Islami, mereka dihadapkan pada sebuah kenyataan akan adanya persaingan tidak sehat antarkelompok ngaji.

Mereka dikenalkan dengan istilah Salafy, Salafy-Haraky, Jamaah Tabligh, Tarbiyah, Hizbut Tahrir, Hizbul Khilafah, Ikhwanul Muslimin, NII, dan beraneka nama kelompok ngaji lainnya. Sesama mereka lebih banyak saling menjatuhkan antara satu dengan yang lain. Mending kalau alasannya adalah keilmiahan pengambilan ilmu, tapi ternyata sebagian besar perselisihan itu muncul karena rebutan mahasiswa baru dan bersumber dari hawa nafsu.

Saya pribadi yakin tidak ada kelompok ngaji yang mendoktrin pengikutnya untuk ashobiyah (fanatik) terhadap golongan ngaji mereka…